KES PENCULIKAN DI SABAH ANGKARA SIAPA?

Thursday June 16/2016..

KIRIMAN:  ISMAILY BUNGSU
www.sabahinsider14.blogspot.com

IDEOLOGI Abu Sayyaf Abu Sayyaf adalah suatu gerakan yang bersifat radikal, dimana gerakan ini selalu mengunakan kekerasan dalam setiap aksinya.

Gerakan Abu Sayyaf di Filipina ini telah sangat meresahkan warga Filipina dengan aksi-aksi pengeboman, penculikan dan pengeksekusian terhadap sandera. 

Gerakan Abu Sayyaf ini telah mengarah ke taraf terorisme. Kelompok Abu Sayyaf pertama muncul pada tahun 1989 dibawah kepemimpinan Abdurajak Janjalani, ia pernah menempuh jenjang pendidikan di UniversitasUmmul Qura di Mekkah selama 3 tahun.

a kemudian kembali ke Basilan dan Zamboanga Filipina untuk memulai berdakwah pada tahun 1984. Pada 1987 dia mengunjungi Libya dan kemudian melanjutkan bersama Mujahiddin dan melawan Soviet selama beberapa tahun di Afghanistan. 


Abu Sayyaf telah memiliki hubungan dengan sebuah gerakan fundamentalis Islam, Al-Islamic Tabligh, di tahun 1980. Kelompok dibawah pimpinan Janjalani sedang menjalankan sebuah pembentukan negara Islamic Theocratic State of Mindanao (MIS), dan memasukan sebuah kepercayaan agama yang meneriakan intoleransi dengan tujuan untuk menyebarkan Islam melalui Jihad dan yang menjadi target sasarannya semua umat Kristen Filipina.

Dalam pencarian objeknya, Kelompok Abu Sayyaf telah menetapkan ideologinya dengan tegas dan agenda operasional yang telah mendalam terikat pada sebuah maksud usaha pengabungan yang memaksa dominasi Islam dunia melalui perlawanan bersenjata.

Kelompok Abu Sayyaf sangatlah kecil dan merupakan kelompok separatis Islam yang sangat radikal di Filipina Selatan.


Mereka menggunakan pemboman, pembunuhan, penculikan dan pemerasan untuk mengupayakan berdirinya sebuah negara Islam yang merdeka di Mindanao bagian Barat dan daerah Sulu, dimana daerah Filipina Selatan merupakan populasi tertinggi umat Muslim tinggal.

Tujuan Abu Sayyaf Tujuan utama dari kelompok Abu Sayyaf adalah untuk membentuk suatu negara merdeka yang menggunakan hukum-hukum syariah Islam sebagai dasar otoritas moral dari undang-undang negara, dan kemudian hukum syariah tersebut dijalankan dan dipatuhi oleh warganegara yang tinggal di negara tersebut.

Rommel Banlaoi kemudian memberikan penjelasan mengenai “Empat Dasar Kebenaran” yang diterbitkan oleh Abdurajak Janjalani pada tahun 1993-1994 sebagai panduan dasar bagi kelompok Abu Sayyaf


(1) Tujuan kami tidak untuk membangun atau mempromosikan faksi dan perpecahan dalam perjuangan kelompok muslim, karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Tujuan dari kelompok Abu Sayyaf adalah untuk menjadi jembatan antara pasukan revolusioner baik dari MNLF dan MILF yang peran dan kepemimpinannya dalam perjuangan ini tidak dapat diabaikan, (2)

Tujuan strategis utama kami adalah pembentukan sebuah negara Islam murni yang “sifat, makna, lambang dan tujuannya” identik dengan kedamaian. Kelompok Abu Sayyaf menyatakan bahwa mereka akan menghormati kebebasan beragama, bahkan dalam konteks sebuah negara Islam, mereka menyatakan “hak-hak orang Kristen akan dilindungi selama mereka mematuhi hukum negara Islam”. 

(3) Advokasi melalui tindakan peperangan merupakan kebutuhan selama tetap terjadi “penindasan, ketidakadilan dan klaim yang sewenang-wenang” terhadap umat muslim.

 (4) Peperangan mengganggu perdamaian hanya untuk mencapai tujuan yang benar dan nyata akan nilai kemanusiaan, dalam penegakan keadilan dan kebenaran untuk semua di bawah naungan hukum Quran yang mulia dan Sunnah yang yang murni.

Selain itu juga kelompok Abu Sayyaf menyadari adanya ketidakadilan struktural yang terjadi.

Ketidakadilan dan perampasan ekonomi dari Bangsamoro. Dalam pernyataan publik yang diterbitkan pada November 1994, kelompok Abu Sayyaf menyatakan bahwa perjuangannya adalah untuk mencari keadilan bagi Bangsamoro. 

Dalam salah satu pernyataan ideologisnya pada khutbahnya, Abdurajak Janjalani menekankan bahwa “tujuan awal dalam upaya penegakan keadilan akan berakhir pada sebuah tuntutan untuk mendirikan negara Islam yang murni sebagai jaminan keadilan dan kemakmuran bagi muslim Bangsamoro”
Chat Conversation End
Seen by Nur


No comments:

Post a Comment