CERPEN TAJUK: WAKILI MENTERI


Monday March 14.2016

HASIL KARYA ISMAILY BUNGSU

SEORANG setiausaha politik namanya Osman dijadualkan menyampaikan ucapan perasmian di acara politik di Semporna untuk maksud mewakil Menteri.

Osman ditemani Anwar kala itu menginap di hotel Polo di Tawau dan bila sampai di kaunter, Osman memperkenalkan dirinya sebagai setiausaha politik kementerian dan mengatakan agar bil hotelnya dihantar ke Kementerian dan dijelaskan oleh yang di kaunter cara itu tidak dibenarkan dan Osman kena bayar duluan. Osman marah.

" Saya taraf menteri bha" Kata Osman dan yang di kaunter melihat gambar barisan kabinet yang ada di belakang kaunter dan minta tunjuk mana satu gambarnya. oleh sebab Anwar tak mahu suasana jadi heboh, maka ia nasihati Osman pergi sana ke restoran dan duduk menunggu di sana, sementara kamar penginapan diurus sendiri oleh Anwar.
Sewaktu di restoran datanglah pelayan dan memberikan kertas menu dan tanpa banyak cerita Osman menunjuk menu daging.
" Bak kut teh with a clear peppery broth?"
" Yes " kata Osman tanpa banyak cerita kesan ia masih marah kasus di kaunter tadi.

Tidak lama kemudian Anwarpun selesai urusannya di kaunter dan siap ke restoran dan bila sampai di restoran ada daging di atas meja dan segera ditegur oleh Anwar bahawa daging itu haram.
" Saya tak mintapun" Kata Osman 
" Tapi tuan tunjuk bak kut teh tadi "

" Kau gilakah saya minta daging babi" Anwar sekali lagi menenangkan keadaan dan memerintahkan baku teh itu dialihkan saja dan Anwar minta maag bagi pihak Osman.

Sudahnya Bak Kut Teh diangkat kembali dan mereka hanya minta nasi goreng kosong dan dua kopi panas dan sesudah itu di luar hotel ada sebuah kereta siap mahu membawa mereka ke Semporna untuk Osman menyampaikan ucapan perasmian bagi pihak menteri.
Dalam perjalanan ke Semporna itu mereka bincang bermacam hal dan dalam perjalanan itulah Osman semula meneliti kertas ucapan yang disediakan.

Memang banyak juga yang mereka bincangkan dan rata2 mengenai politik dan ketika mahu sampai di Semporna kelihatannya Osman mencari-cari sesuatu. Kelihatannya dia bingung.
" Apa yang dicari?" kata anwar 
" My spek bha"
" Spek? kau kan tidak pakai spek "
" Tidak kan ada tadi "
" Tiada bha"
" Kau ini cari spek atau speech?"
" Ucapan bha"
" Itu bukan spek tapi SPEECH bha"
" Yalah itu" Kata Osman dan mereka ketawa.

" Kalau tak tahu cakap orang putih, cakap melayu saja bha" Kata Anwar dan Mereka ketawa. Osman Ketawa dan Anwar juga ketawa.
" Belajar membiasakan diri bha" Kata Osman dan mereka lagi ketawa. Sama-sama ketawa.

Ketika di pentas, Osman yang tidak begitu mahir bercakap inggeris diusahakannya menyelitkan bahasa berkenaan meski sebutan tak betul terus saja diusahakan dan Anwar yang mendengar jadi malu sebab sebutannya agak sedikit salah.

Sesudah selesai berucap, lalu merekapun pula menuju ke Tawau dan diam di kamar dan malam itu Osman sebelum tidur senyum sendirian mengingat peristiwa itu. Ia benar2 geli hati. Sampai sekarangpun ia masih ingat peristiwa itu. Tidak begitu mudah ia lupa.
Anwar sekarang tinggal di Beaufort dan sudah lama bersara sementara Osman tinggal di satu perkampungan tak jauh dari Membakut dan Papar. Di mana? Itu rahsia sebab Anwar pesan jangan diceritakan.

Lucu dan memang lucu. tersangat lucu sekali.

NOTA : Cerita ini memang benar-benar berlaku diceritakan oleh Anwar sendiri/terjadi 20 tahun lalu dan nama Osman/Anwar bukan nama sebenarnya. Nama sebenarnya disembunyikan.


No comments:

Post a Comment