KAKI BODEK DAN AMPU : BAHAYA BUAT NEGARA DAN BANGSA



Tuesday February 23.2016

OLEH: ISMAILY BUNGSU
www.sabahinsider14.blogspot.com

MENGAMPU  dan kaki bodek demi kepentingan diri salah satu sikap yang cukup bahaya dan merupakan perbuatan buruk dan hina.

Islam mengajar kita hidup berterus terang dan jangan sekali-kali mengIYAkan yang memang salah dan mengIYAkan yang salah menyebabkan atasan mudah lupa diri dan tidak melihat di mana silapnya.

Sekarang ini, dalam negara kita terlalu banyak kaki ampu, kaki bodek dan ianya semacam budaya yang tidak dianggap salah malah disanjung mulia kesan kaya senang belanja di sana sini.

Mengatakan sesuatu yang benar meski kelihatannya ampu bodek itu tidaklah salah tetapi bila yang salah dikatakan benar dan itu cukup bahaya sekali.

Ramai kalangan kita baik di jabatan kerajaan atau dalam dunia politik, sesiapa saja yang kaki ampu, bodek terlalu kuat, maka itu orang akan mudah naik ke atas dan mudah duduki kerusi menteri.

Bila dia menduduki kerusi menteri, maka kita lihat lontaran kata-katanya tidak lagi benar dan selalu saja bersilat kata mempertahankan orang di atas seolah dirinya benar dan betul ikut hukum Allah.

Berita terakhir dari pemimpin UMNO/saudara Zaharin menjelaskan sekarang ini kononnya siapa saja melapor ke POLIS dan pro kepada UMNO atau pemimpin akan menerima hadiah RM2,000 dan kalau 10 kali dalam sehari bermakna RM20,000 dan jelas ini satu perniagaan yang mudah dan cepat kaya.

Jika ini benar, tidaklah hairan sebab di Sabah ini selalu saja ada laporan ke polis untuk mengheret sang penulis ke muka pengadilan konon dikatakan memfitnah meski kekadang tulisan hanya satu pertanyaan.

Kesian orang yang semacam ini mencari makan dengan cara demikian dan hasil yang didapatkan, lalu dimakan anak bini maka keturunannya bakal hidup tak berkat sebab menerima wang secara salah alias HARAM.

Demikian juga sesiapa saja penulis yang ada kelebihan dan tulis saja buku dan puji seseorang menteri itu, pasti akan dapat habuan bukan saja mencetak buku percuma, nanti bukunya dijual dapat wang, lalu penulis menerima habuan lagi dari sang menteri berkenaan. mudahnya dapat wang kalau Allah berikan sedikit kelebihan dan kepakaran menulis buku.

Saya pernah dihubungi oleh seorang dua menteri untuk menulis buku dan kemudian dia mahu saya hentam seseorang menteri dalam kerajaan sama tetapi saya menolak sebab saya bukan jenis begitu dan diam-diam saya lupakan permintaannya yang sama sekali bercanggah dengan keinginan saya mahu membicarakan yang benar.

Saya sudah menulis 30 buku dan tiada satu yang bersifat ampu bodek sebab jika ada menyebabkan karya saya ada saja cacatnya. Jauhkan saya bersikap demikian ya Allah!

Barangkali kalau saya terima tentulah saya dapat ganjaran dan dikasih lagi projek mudah kaya, tetapi kesan wang itu bukan halal dan tidak berkat, maka saya dengan baik tidak menolak dan tidak mengIYAkan tetapi hanya mendiamkan diri dan akhirnya dia sendiri melupakan permintaannya itu.

Dalam kerajaan kesan saya suatu waktu bertengkar dengan seorang mantan ketua menteri gara-gara sebuah cerpen yang tersiar hingga mantan TYT yang ketika itu duduki TSKN memanggil saya dan menasihati saya jangan menulis kritik ketua menteri.

Saya jenis yang degil terus menulis dan kesannya DEMI ALLAH saya dijadikan bola ditendang ke sana sini/gaji ditahan 10 bulan dan akhirnya memilih meninggalkan jawatan sebagai ketua kebudayaan yang gaji beribu ringgit sebulan.
Maafkan, saya bukan jenis kaki ampu bodek dan kalau ada yang memilih saya demikian maka jelas kamu salah orang dan sila pilih yang lain bukan seorang Ismaily Bungsu yang selalu melawan arus.

Biarlah miskin papa kedana asal tidak mendapatkan wang secara haram tak halal dan tak berkat.


No comments:

Post a Comment